Desa Pitra adalah Desa yang terdiri dari 5(lima) wilayah Desa Adat yang meliputi Desa Adat Asah, Desa Adat Pitra, Desa Adat Nyuling, Desa adat Pohgending dan Desa Adat Serason. Untuk mengungkapkan desa Pitra dengan jelas belum bisa dilakukan karena belum ditemukan bukti-bukti dengan jelas dan pasti tau bersifat audentik yang berupa prasasti, dokumen, lontar atau benda-benda peninggalan sejarah oleh karena itu sulit kiranya mengungkapkan kapan Desa Pitra didirikan. Namun dari cerita penuturan orang-orang tua penglingsir yang dapat dipercaya kebenarannya, kami mempergunakan sumber informasi untuk mendaapetkan data mengenai sejarah Desa Pitra.
Berdasarkan perhitungan keturunan kami termasuk turunan kesekian dari leluhur yang dikenal oleh karena itu pada tahun 1540 bahwa asal mula penduduk Desa Pitra adalah Banjar Bun yang letaknya disebelah timur Pasar Penebelkira -kira 250 m sampai sekarang hanya sebuah peninggalan yang berupa Pura,yang sekarang kita kenal dengan nama Pura Batur
Panti.
Setelah sekian lama penduduk yang tinggal di Banjar Bun itu akhirnya pindah karena
adanya gangguan semut, seorang kepala keluarga pergi kearah timur dengan membawa
Pusaka Bajra dan yang lainnya pergi kearah barat daya dengan membawa keris dan
sampailah mereka disuatu tempt disebelah timur banjar Pitra sekarang dan perkampungan
mereka itu diberi nama Banjar Belulang.
Pada suatu ketika seseorang yang mempunyai pengaruh di Banjar tersebut mendapat suatu musibah yaitu anaknya yang berumur sekitar 15 tahun meninggal dunia, oleh karenanya perasaan mereka sangat sedih maka anaknya diupacarai atau diaben dan pada hari pelebonnyamereka tidak menghiraukan untuk melebur atau melebon sawo pada hari Purnama, tilem, Kala Gotongan dan semut sedulurdan tepat pada waktu pelebonnyaberisi kala gotongan akibatnya di banjar belulang itutimbulah suatu wabah atau gerubug.
Diantaranya yang mash hidup ada 3(tiga) keluarga antara lain Kumpin Remian, Kumpin Miarsa dan Kumpin Miarti bersepakat untuk pindah kearah baratdan ditempat yang baru inimereka membangun perkampungandan diberi nama : "PITRA" karena mereka pindah disebabkan oleh dibanjar Belulang terjadi gerubug gara-gara ngupahayu Pitara dan akhirnya lambat laun kata Pitara berubah menjadi Pitra.
Demikian sejarah dan perkembangan secarasingkat desa Pita yang dapat kami uraikan,semoga dapat dipakai pedoman dan bermanfaat generasi penerus dalam melanjutkan cita-cita pembangunan nasional umumnya dan pembangunan pada Desa Pita khususnya.